Kerangka
acuan
Dua buah kerangka acuan.
Kerangka acuan adalah suatu perspektif dari mana
suatu sistem diamati.
Dalam bidang fisika, suatu
kerangka acuan memberikan suatu pusat koordinat relatif terhadap seorang
pengamat yang dapat mengukur gerakan dan posisi semua titik yang terdapat dalam
sistem, termasuk orientasi objek di dalamnya.
Jenis
Terdapat dua jenis kerangka acuan, yaitu: kerangka
acuan inersia dan non-inersia. Jenis yang pertama adalah jenis kerangka acuan
yang telah diisyaratkan oleh prinsip relativitas Newtonian
Kerangka acuan inersia
Suatu kerangka acuan inersia bertranslasi dengan suatu
kecepatan konstan,
yang berarti kerangka acuan itu tidak berotasi (hanya bertranslasi) dan pusat
koordinatnya bergerak dengan kecepatan konstan di sepanjang sebuah garis lurus
(dengan kecepatan tetap, tanpa adanya komponen percepatan). Dalam
kerangka acuan inersia, berlaku hukum
pertama Newton (inersia) dan juga hukum
gerak Newton.
Beberapa cara untuk mendeskripsikan secara singkat
suatu kerangka acuan inersial. Suatu kerangka acuan inersial adalah suatu
kerangka acuan yang
- bergerak dengan kecepatan konstan.
- tidak bergerak dipercepat.
- di mana hukum inersia berlaku.
- di mana hukum gerak Newton berlaku.
- di mana tidak terdapat gaya-gaya fiktif.
Suatu kerangka acuan non-inersia, sebagai contoh mobil
yang bergerak melingkar, atau komidi putar yang sedang berputar, berakselerasi
atau/dan berputar. Hukum pertama Newton tidak berlaku dalam kerangka acuan
non-inersial, yang terlihat dengan adanya percepatan pada objek tanpa adanya
gaya yang menyebabkannya dalam kerangka acuan tersebut. Kecepatan konstan saja
tidak cukup untuk membuat suatu kerangka acuan menjadi kerangka acuan inersia,
ia juga harus bergerak dalam garis lurus. Gerak berputar atau melengkung akan
menyebabkan kerangka acuan tidak lagi menjadi inersia dikarenakan munculnya percepatan
sentripetal.
Beberapa cara singkat untuk mendeskripsikan kerangka
acuan non-inersia, yaitu, suatu kerangka acuan non-inersia adalah suatu
kerangka acuan yang;[3]:
- kecepatannya berubah (berubah dipercepat, diperlambat atau bergerak dalam lintasan tidak lurus, --berbelok-belok--).
- dipercepat.
- di mana hukum inersia tidak lagi berlaku.
- di mana muncul gaya-gaya fiktif agar hukum gerak Newton tetap berlaku.
Secara umum apabila suatu kerangka acuan inersia telah
dipilih, maka diharapkan bahwa pengamatan yang dilakukan langsung pada objek
pengamatan itu atau hanya dari kerangka acuan relatif yang dipilih akan
memberikan hasil pengamatan yang sama. Jika tidak, berarti ada yang salah dalam
proses pemilihan kerangka atau dikatakan bahwa kerangka acuan tidak inersial.
Sebagai ilustrasi di bawah ini diambil kasus sebuah
benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal (gerak
jatuh bebas) dari atas sebuah gedung. Dimisalkan
terdapat kemungkinan tiga pilihan titik (di atas gedung, di tengah dan di
bawah) dan dua arah (ke atas dan ke bawah) untuk menentukan kerangka acuan
inersial. Di sini diambil kasus khusus, yaitu antara koordinat semesta dan
koordinat pengamat tidak saling bergerak satu sama lain (kecepatan konstan =
0).
Catatan:
- : posisi awal.
- : posisi akhir.
- : percepatan.
- : posisi pengamat di atas, dihitung dari lantai gedung.
- : posisi pengamat di tengah, dihitung dari lantai gedung.
- : waktu akhir, waktu yang diperlukan benda untuk sampai ke lantai gedung.
- : jarak akhir, jarak yang diperlukan benda untuk sampai ke lantai gedung dihitung dari posisi mula-mula ia dilepaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar